Rabu, 29 November 2017

Seminar Penyiaran

Ratusan  mahasiswa jurusan dakwah dan Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare mengikuti seminar penyiaran (28/11). Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa, tetapi juga dihadiri oleh segenap dosen STAIN Parepare dan para tamu undangan seperti dari Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) Parepare, direktur Radio Mesra Parepare serta beberapa perwakilan siswa Sekolah Menengah Keatas (SMA) yang berada di dekat wilayah kampus STAIN Parepare



Seminar yang didukung oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) ini dilakukan dalam rangka Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) terkait tentang perizinan radio komunitas Akademia STAIN Parepare. Sementara Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi Muhammad Saleh berharap dengan adanya seminar ini mendapatkan pencerahan  bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan Dakwah dan Komunikasi. Andi Mattewakkang dari KPID Sulawesi Selatan menjelaskan tentang beberapa prinsip komunikasi Islam seperti Qawlan Karima (Ucapan Mulia), Qawlan Layyinan (Ucapan lemah lembut), Qawlan Maysura (ucapan yang pantas) serta contoh tayangan yang tidak pantas ditonton yang dijelaskan saat menjadi narasumber seminar penyiaran.

Sosialisasi Program Megister dan Doktor Sekolah Pascaserjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

STAIN PAREPARE -- Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah hadir  di STAIN Parepare laksanakan sosialisasi pascaserjana program   megister dan doktor selasa, 28 November 2017 di Ruang seminar Pascaserjana STAIN Parepare.



Prof. Dr.  Didin Saepuddin, MA selaku wakil direktur 1 bidang akademik SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan bahawa sekolah pascaserjana  UIN Syarif Hidayatullah yang didirikan pada tahun 1982 sebagai bentuk tingkat pendidikan megister dan doktor bidang pengkajian islam yang tertua di Indonesia dengan visi pascaserjana uin mengintegrasikan keislaman, keilmuan, keindonesian dan kemanusiaan untuk mengantarkan uin sebagai internationakl research university dengan motto "membaca dunia dan di baca dunia". ungkapnya.

Sekolah pascaserjana UIN  saat ini bertujuan untuk menghasilkan  lulusan yang memiliki pemahaman dan wawasan keislaman yang komprehensip mempunyai keahlian dalam pengembangan ilmu agama islam sesuai bidang yang ditekuni, kesadaran ilmiah yang terbuka dan responship dengan itu pascaserajana dapat menghasilkan calon-calon ulama yang memiliki wawasan akademik atau calon-calon akademisi intelektual yang memiliki wawasan keislaman dari berbagai disiplin keilmuan.

keunggulan UIN Syarif Hidayatullah yakni, dosen jika  dibandingkan dengan kampus-kampus lain yang ada di Indonesia ini  memiliki kapasitas yang baik. baik dari segi pemikiran,  segi produk, karya ilmiah serta dari segi reputasi internasionalnya dan UIN Jakarta sudah banyak mencapai keberhasilan tersebut.

sekolah pascaserjana telah mendapatkan kepercayan yang sangat luas baik didalam maupun di luar diluar negeri, hal ini di tandai oleh banyaknya para mahasiswa yang tidak hanya dari indonesia tapi juga dari manca negara.

program megister dan doktor UIN Syarif Hidayatullah memiliki dua peminatan, satu konsentrasi yakni peminatan pada bidang tertentu yang merupakan bagian dari disiplin ilmu agama islam meliputi :

  1. tafsir hadis

  2. pemikiran islam

  3. hukum islam

  4. pendidkan islam

  5. dakwah

  6. sejarah peradaban islam

  7. bahasa dan sastra arab

  8. ekonomi islam dan

  9.  politik islam


yang kedua adalah lintas disiplin yakni peminatan bidang keilmuan atau kajian tertentu yang merupakn bentuk kajian islam dalam perspektif disiplin ilmu-ilmu sosial, humaniora,  ilmu alam meliputi sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu komunikasi, ilmu ekonomi, filsafat, psikologi, filologi, ilmu hukum, lingkungan, gender, kedokteran, kesehatan dan lain-lain.

UIN Syarif Hidayatullah sampai hari ini  telah menghasilkan 1076 doktor dan 2313 magister yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Banyaknya mahasiswa yang berminat di UIN Syarif Hidayatullah dikarenakan kualifikasi dosennya sebagian besar bergelar professor dan memiliki reputasi nasional dan internasional.



kegiatan ini di hadiri oleh direktur pascaserjana STAIN Parepare Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad,  M. A., wakil ketua I bidang akademik dan kelembagaan Muh. Djunaedi M. Ag serta civitas akademik  STAIN Parepare.

 

 

 

 

Selasa, 28 November 2017

Pembukaan DAKOM Award 2017

STAIN Parepare--- Jurusan Dakwah dan Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare kembali melaksanakan DAKOM (Dakwah dan Komunikasi) Award 2017. Kegiatan yang dibuka di Aula Serbaguna  STAIN Parepare ini disambut antusias oleh segenap mahasiswa jurusan Dakwah dan Komunikasi (27/11).

Kegiatan ini merupakan event tahunan yang  akan berlangsung hingga malam puncak pada tanggal 30 November 2017. Dengan diikuti oleh segenap mahasiswa jurusan Dakwah dan Komunikasi yang merupakan mahasiswa dari berbagai macam program studi seperti Komunikasi Penyiaran Islam, Bimbingan Penyuluhan Islam, Manajemen Dakwah, Pengembangan Masyarakat Islam, Sosiologi Agama dan Jurnalistik Islam. Pada tahun ini, pihak panitia membuka beberapa lomba seperti lomba debat, lomba penulisan karya tulis ilmiah, lomba nyayi solo, lomba nasyid, dan lomba kerajinan tangan. Menurut Iskandar selaku ketua panitia sebanyak 24 peserta terdaftar pada lomba debat, 16 peserta lomba karya tulis ilmiah, 14 peserta telah terdaftar di nyanyi solo dan 7 kelompok yang terdiri dari 42 peserta ikut dalam lomba nasyid dan 22 kelompok yang terdiri dari 41 peserta mengikuti lomba kerajinan tangan.

Muhammad Saleh ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi mengatakan kegiatan Dakom Award ini dilakukan untuk membangun kreatiivitas dan motivasi mahasiswa. “Dakom Award merupakan suatu langkah membangun kreativitas serta meningkatkan motivasi bagi kalangan mahasiswa yang dilakukan oleh pihak jurusan”, jelasnya saat ditemui usai pembukaan.



Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ahmad Sultra Rustan selaku ketua STAIN Parepare berharap agar para juri menilai secara objektif. “Jangan mahasiswa yang disuruh sportif lalu dewan jurinya yang tidak objektif. Ini jangan kita memberi contoh yang tidak baik, benar-benar kita memberikan penilaian objektif agar kita bisa memiliki mahasiswa-mahasiswa yang memang berprestasi di dalam DAKOM Award”, jelasnya sebelum membuka kegiatan.

Senin, 27 November 2017

AICIS KE 17 TAHUN 2017 : RELIGION, IDENTITY AND CITIZENSHIP HORIZONS OF ISLAM AND CULTURE IN INDONESIA

   

Jakarta- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan kegiatan Annual International Confrence On Islamic Studies (AICIS) ke 17 Tahun 2017 pada tanggal 20-23 November 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang Banten sebagai rangkaian kegiatan International Islamic Education Expo (IIEE). Acara ini di buka langsung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tanggal 20 November 2017 berbeda halnya dengan kegiatan International Islamic Education Expo (IIEE) acara ini dibuka langsung oleh Menteri Agama RI pada Tanggal 22 November 2017. kegiatan ini juga dihadiri para pembicara dalam dan luar negeri serta tamu-tamu kehormatan lainnya. Selain Kegiatan AICIS adapun Kegiatan lainnya yakni IIEE kedua kegiatan ini bertujuan agar bisa " Goes to Media" dan tentunya dapat dikenal oleh masyarakat luas.


AICIS 2017 ini juga diminati peserta dari banyak negara menurut salah satu panitia bahwa calon peserta panel yang sudah mendaftar sebanyak 78 panel dengan sebaran negara calon peserta panel ini datang dari berbagai negara seperti Malaysia sebanyak 15 orang, Belanda (1), Inggris (1), Amerika (1), China (1), Thailand (1), Yordania (1), Singapura (1), Brunei (1) dan sisanya pendaftar dari dalam negeri.


AICIS 2017 yang berlangsung di Jakarta ini akan mengusung perbedaan yang cukup signifikan terkait panelnya. Seperti pembentukan panel yang dibentuk oleh masing-masing peserta panel terdiri dari 5 sampai 6 orang/artikel. Akan hal tersebut sesuai dengan arahan Plt. Direktur Pendidikan Keagamaan Islam, Dr. Imam Safe’i mengatakan bahwa “Pelaksanaan AICIS 2017 ini harus terlihat perbedaannya, bisa dalam perbedaan trademark-nya ataupun harus terbaik dari yang pernah ada” ucap Imam.


Sabtu, 25 November 2017

Perkaya Khazanah Keilmuan, SPI Gelar Surau Peradaban

STAIN Parepare--- Himpunan mahasiswa prodi (Program Studi) Sejarah Peradaban Islam (SPI) jurusan Tarbiyah dan Adab STAIN Parepare menggelar surau paradaban, Sabtu 25 November 2017. Kegiatan yang dibuka di Aula STAIN Parepare ini diikuti oleh segenap mahasiswa prodi SPI khususnya mahasiswa baru.

Menurut Diki Zulkarnaen  selaku ketua panitia, kegiatan ini bernama Surau peradaban dengan mengangkat tema memperkaya khazanah keilmuan di atas pondasi persaudaraan mahasiswa. sebanyak 30 peserta yang merupakan mahasiswa baru prodi SPI akan menerima materi di hari pertama seperti materi Islam dan budaya lokal serta materi peradaban dan mahasiswa. Di hari kedua, peserta akan melakukan observasi cagar budaya  yang ada di kota Parepare seperti makam Datu Lacincing, masjid tua Bacukiki dan makam Syekh Karama.

Imran selaku ketua himpunan mahasiswa prodi SPI berharap agar peserta yang mengikuti kegiatan ini terbuka wawasanya. “Artinya bahwa arah dan tujuan teman-teman mengambil sejarah peradaban Islam akan terbuka melalui dua materi yang akan disampaikan”, jelasnya saat memberi sambutan.



Sementara Musyarif, S. Ag, M. Ag ketua prodi sejarah peradaban Islam akan mengaktifkan kembali kajian-kajian. “Kedepan kita akan mengaktifkan kembali sebuah kajian-kajian baik itu kajian bulanan ataupun mingguan untuk mempermantap melanjutkan sebuah peradaban”, jelasnya saat memberi sambutan. Selain itu ia juga berharap agar ke depan mahasiswa prodi sejarah peradaban Islam juga menguasai dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

Bentengi Paham Radikalisme dalam Jambore V

STAIN Parepare--- Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) STAIN Parepare menjadi tuan rumah dalam melaksanakan Jambore V dan Rapimdam 1 (Rapat Pimpinan Daerah pertama ) yang dilaksanakan di Auditorim STAIN Parepare (24/11).

Sebanyak 13 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Sesulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan rincian peserta 176 orang. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 24 s/d 26 November 2017.

Jusman ketua umum LDM STAIN Parepare mengatakan kegiatan ini dilakukan guna menciptakan harmonisasi dalam kelembagaan khususnya mahasiswa lembaga dakwah untuk membentengi paham-paham radikalisme. Herul Hadi ketua Pusat Komunikasi Daerah (PUSKOMDA) yang turut hadir dalam pembukaan ini menegaskan bahwa Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) tidak berpaham radikal. Ia juga berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini ada hasil (output) yang didapatkan. Kegiatan yang berskala regional ini membuktikan peningkatan eksistensi LDM STAIN Parepare hal ini diakui oleh Muflih Muhtaram ketua dewan mahasiswa STAIN Parepare yang turut hadir dalam pembukaan.

Di sisi lain, salah satu peserta delegasi LDK Al-Insyirah Bone Hasbiyah Arifuddin berharap “Semoga seluruh civitas akademik bisa saling bersinergi dalam melahirkan generasi-genarasi berkarakter Islami dan berpengetahuan global serta mampu bersaing di kancah nasional dan internasional”, ungkapnya.



Jambore V dan Rapimdam yang  pertama ini dibuka langsung oleh Budiman selaku Pembina LDM STAIN Parepare. “Mari kita bergerak bersama-sama membentengi paham radikalisme dan memahami akar masalah dari radikalisme”, ajaknya sebelum membuka kegiatan.

Rabu, 22 November 2017

Antusias Peserta Ujian, Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS

STAIN Parepare--- Pasca pengumuman Sekretariat Jenderal Kementerian Agama tentang hasil seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kementerian Agama Republik Indonesia tahun anggaran 2017, hari ini peserta yang dinyatakan lulus SKD, mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), Rabu 22 November 2017.

Sebanyak 12 peserta yang mengikuti ujian ini, dilaksanakan di gedung laboratorium terpadu (ICT Center) STAIN Parepare. Ujian yang  dimulai pada pukul 08.00 ini disambut antusias oleh para peserta ujian. Nahrul Hayat, salah satu peserta ujian SKB ini mengaku mempersiapkan berbagai hal sebelum ujian. Seperti mempelajari buku-buku dasar terkait keilmuannya dan melihat kembali materi-materi tentang pancasila, kebangsaan dan keagamaan. “Persiapannya juga minta doa sama orangtua, orang-orang terdekat dan segenap civitas akademik STAIN yang sempat saya bertemu sebelum tes. Mudah-mudahan sukses”, harapnya saat ditemui di lokasi tes.



Sementara M. Baihaki salah satu pengawas dari pusat, melihat pelaksanaan ujian ini adanya  transparansi dari panitia. “Saya lihat dilakukan transparansi, pelaksanaanya sejauh ini masih lancar. Tidak ada komplain dari peserta”, ungkapnya. Hal ini dikarenakan tim wawancara dalam melakukan penilaian menggunakan pulpen saat mengisi lembar penilaian. “Terlihat dari salah satu parameter yang  saya lihat, beberapa tim wawancara itu langsung menilai, penilaian yang fix. Artinya dia menilai langsung tidak memakai pensil dulu nanti dihapus. Saya lihat sejauh ini pakai pulpen, tidak bisa dicoret”, tambahnya.